Home Pulsa & Data Game

blog detail

blog
  • Wed Jan 2020

Tips Kelola Keuangan Toko Kelontong dan Warung yang efektif untuk keuntungan maksimal

1. Pisahkan Antara Pembukuan Pribadi dan Pembukuan Warung

Pembukuan menjadi hal paling krusial dan paling penting dalam administrasi usaha anda. Meskipun warung kecil sebaiknya wajib memiliki pembukuan. Hal ini akan membantu untuk bisa melihat kemana saja aliran dana dari keuntungan dan penjualan warung digunakan. Faktor penting dalam mendisiplinkan keuangan adalah ketika anda harus benar benar memisahkan antara keuangan usaha dan pribadi. Oleh sebab itu tentu anda harus membuat pembukuan yang terpisah antara keuangan usaha dan pribadi. Maka dengan melakukan hal tersebut anda akan bisa melihat dengan jelas jumlah, dan kemana saja dana tersebut dipakai seperti cara memulai bisnis makanan. Pemisahan pembukuan tentu menjadi catatan penting yang wajib dilakukan jika ingin keuangan warung kecil anda terkelola dengan baik dan bijaksana. Disiplin seperti ini akan bisa berdampak positif pada warung yang anda kelola. Dan hal ini tentu harus terus berlanjut dan dipertahankan saat usaha telah mampu berkembang ke skala yang kebih besar.

Walaupun ini merupakan hal dasar yang harus dilakukan, tapi masih saja banyak orang meremehkan hal ini. Toko kelontong modern harus sudah memiliki catatan pengeluaran, pemasukan, dan piutang. Pembukuan akan memudahkan penjual memantau grafik keuntungan maupun kerugian di tiap bulan, sehingga dapat dievaluasi dan diperbaiki. Pembukuan juga bermanfaat untuk memisahkan uang pribadi dengan uang hasil dagang.

 

2. Tegas Terhadap Batas Waktu Piutang

Piutang merupakan transaksi keuangan yang diberikan oleh pemilik usaha kepada konsumen, dimana konsumen dapat melakukam pembayaran dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Kurun waktu tersebut dikenal dengan termin kredit atau pembayaran.

Kekurangan dari bisnis kelontong adalah seringnya piutang konsumen yang notabene adalah tetangga sendiri. Jadi terkadang, penjual merasa tidak enak dalam menagih piutang tersebut. Padahal penumpukan piutang lah yang akan mengganggu perputaran modal untuk ketersediaan barang pada periode berikutnya. Maka cara mengatasinya adalah memberi batas maksimal dalam memberi hutang, dan beri batas akhir waktu pembayaran.

Ini perlu demi mempermudah penjual itu sendiri. Pendapatan maksimal harus diimbangi dengan perputaran uang yang stabil, sehingga penjual dapat lebih mudah mengatur keuangan dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

 

3. Gunakan Sistem FIFO

Gunakan sistem first in first out (FIFO) Dengan kata lain barang yang pertama masuk harus keluar pertama. Hal ini menghindari rusaknya barang dagangan dan masuknya barang pada tahap kadaluarsa yang dapat mengakibatkan kerugian.

Hal ini jika dilakukan secara berkala dapat mempengaruhi pendapat penjual dengan signifikan. Karena dengan cara ini, penjual jadi tahu barang apa saja yang harus di keluar kan lebih dulu dan mengurangi kerugian yang mungkin saja dapat terjadi.

Dengan begitu maka anda tidak akan memiliki stok lama yang menumpuk. Apalagi jika anda menjual makanan ringan sebagai bisnis yang memiliki masa kadaluwarsa. Pastikan bahwa produk tersebut cepat laku sebelum mendekati masa kadaluwarsa.

 

4. Hindari Menumpuk Terlalu Banyak Barang

Sangat disarankan untuk tidak menumpuk terlalu banyak barang dalam satu waktu. Perkirakan berapa lama suatu barang habis. Jadi kamu tidak perlu membeli terlalu banyak barang yang sama. Jika kamu menumpuk barang terlalu banyak, kamu bisa memiliki resiko rugi yang besar.

Jika dibayangkan dengan membeli terlalu banyak barang yang sama, maka modal kamu akan tertahan dan akan mengalami kerugian yang cukup besar. Lebih baik kamu membeli barang dengan jumlah sedikit namun lengkap.

 

5. Rencanakan Bagaimana Mengambil Keuntungan Dari Warung

Mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya dari usaha yang dikelola merupakan tujuan utama dari dibukanya sebuah usaha.  Untuk itu anda perlu membuat catatan bagaimana memprioritasakan cara mendapatkan keuntungan dari usaha yang dikelola. Anda bisa menggunakan voucher, diskon atau obral untuk bisa menarik konsumen dan